WHAT'S NEW?
Loading...

Translate

CARA PRAKTIS EKSPOR BISNIS EKSPOR (BAGIAN 3)

Begitu terima uang DP dari buyer, kami pun langsung kontak supplier di Banjarmasin.

Ya, hasil browsing kami menyatakan bahwa arang jumlah besar bisa ditemukan di Banjarmasin, dimana ada satu desa yang warganya bikin arang.

Untuk memastikan kualitas barang, kami pun terbang ke Banjarmasin.

Ingat waktu saya bilang modal kami 1 juta? Nah, itu untuk ongkos pesawat PP Semarang-Banjarmasin.



Salah satu aspek yang ditekankan oleh buyer kami adalah arang tersebut harus mudah terbakar. Ia pernah order arang dan sulit untuk terbakar. Sekalinya terbakar, sebentar kemudian mati.

Maka saat tiba di Banjarmasin, kami cek jumlah barang dan kualitas bakar nya.

Supplier kami menunjukkan beberapa tungku dan arang yang sudah ready.

Selain cek jumlah, kami juga minta agar ukuran arang nya jangan kecil-kecil. Lalu kami ambil sepotong dan melakukan tes bakar.

Arang tersebut mudah sekali disulut. Yes! Udah sesuai dengan pesan dari si buyer nih.
Baiklah. Bungkuuus 😁

Demi memastikan jumlah muatan, suami saya bela-belain nunggu proses stuffing di pelabuhan. Ngitung berapa karung yang masuk. Setelah semua beres, kami pun kontak EMKL Surabaya kenalan kami.

Jadi, kontainer dari Banjarmasin ini akan ditarik ke pelabuhan Surabaya. Dari Surabaya inilah nanti ganti dengan kontainer internasional (barangnya dipindah), untuk kemudian dikirim ke Saudi.

Kami pun pulang ke Semarang. Nunggu info selanjutnya dari EMKL Surabaya. Udah, tugas kami kelar disini. Selanjutnya adalah urusan EMKL.

Beberapa hari kemudian, kapal dari Banjarmasin sudah tiba di Surabaya.

Daaan...datanglah kabar buruk itu.

EMKL tersebut memberi tahu bahwa tidak ada kapal internasional yang mau ngangkut arang.

BAARR!!! Puyeng langsung kita 😣

Gimana ini??

Rupanya EMKL tersebut belum pernah kirim arang. Jadi ini adalah proyek perdana beliau untuk shipment arang.

Kami, juga perdana ekspor arang.

Sama-sama pengalaman pertama.

Yang kami pikirkan adalah mutu dan kualitas barang, gak kebayang sama sekali ada penolakan dari kapal.

Dan seperti yang kami sampaikan sebelumnya. Karena tidak ikut komunitas dan gak punya kenalan eksportir arang, kami gak tau mau nanya ke siapa.

Bersambung ..... 👉 Bagian 4 Klik 1X

By Martha Melliana 

0 comments:

Post a Comment